Halaman
43
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Bab
Mengasihi dan
Menghasilkan Perubahan
Bahan Alkitab: Lukas 15:21-24; Yohanes 3:16; Roma 12:9-21
A. Pengantar
Menurut kamu, kekuatan apa yang paling dahsyat di dunia ini? Kekuatan negara
adidaya? Kekuasaan yang tak terbatas dari seorang penguasa yang paling
ditakuti rakyatnya? Kekuatan uang orang yang paling kaya? Coba diskusikan
dengan temanmu sebangku!
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
Warren Buffett, salah seorang terkaya di dunia, pernah ditanyai, apa nasihat
terbaik yang pernah diterimanya. Ia menjawab,
“Kekuatan dari cinta kasih yang tanpa syarat. Maksudnya, tidak ada kekuatan
apapun juga di muka bumi ini yang sebanding dengan kekuatan cinta kasih
yang tak bersyarat. Dan saya pikir, bahwa bila kita menawarkan hal itu kepada
anak kita, maka 90% anak itu sudah berada di jalan menuju rumah. Mungkin
ada saat-saatnya ketika kita tidak merasa nyaman dengannya, namun bila
tahu bahwa kita bisa selalu pulang, maka itu sesuatu yang sangat berarti di
dalam hidup ini. ... Dan saya ingin mengatakan bahwa setiap orangtua yang
dapat menunjukkan kasih seperti itu kepada anaknya sejak masih kecil, maka
cinta kasih itu akan menghasilkan manusia yang lebih baik.”
IV
44
Kelas X SMA/SMK
Dalam pelajaran ini kita akan melihat mengapa kita perlu mengasihi orang
lain, dan bagaimana kasih itu dapat menghasilkan perubahan yang sangat luar
biasa.
Pada bacaan yang pertama, Lukas 15:21-24, kita menemukan cinta kasih
seorang ayah yang luar biasa. Barangkali kasihnya ini mencerminkan kasih Allah
kepada kita, manusia yang berdosa.
Dalam perumpamaan “Anak yang
Hilang” ini, si anak bungsu meminta
agar diadakan pembagian harta
warisan, Padahal sang ayah masih
hidup!
Sekarang, bacalah kelanjutan
ceritanya. Lalu bahaslah bersama
temanmu sebangku, apa yang
terjadi dengan si anak bungsu itu.
Apakah dia merasa senang dengan
uang yang ia miliki? Apakah ia
selamanya merasa bahagia? Kalau
tidak, apa sebabnya? Lalu, apa
langkah selanjutnya yang ia ambil
setelah seluruh uangnya habis?
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
Bagaimana pengalaman kamu dengan ibumu dan ayahmu? Apakah
kamu mempunyai pengalaman yang indah, yang memberikan dorongan dan
semangat kepada kamu untuk belajar dan mengembangkan karier? Ataukah
justru pengalaman yang kurang menyenangkan? Adakah pengalaman yang
menarik yang kamu peroleh dari ibumu dan ayahmu tentang bagaimana
mereka berkorban untuk keluarga?
Ceritakanlah pengalaman kamu kepada teman-temanmu!
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
Gambar 4.1
"Anak yang hilang”, oleh
Bartolomé Esteban Murillo
sumber: http://kingofages.com/2013/03/10/lk-15-1-32/
45
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
B.
Kisah Cinta Seorang Ayah
James Kim (1971-2006) adalah seorang laki-laki keturunan Korea yang
lahir di Amerika Serikat. Ia bekerja di San Francisco sebagai seorang
jurnalis produk-produk teknologi industri di sebuah majalah di kota itu.
Pada tanggal 17 November 2006, pada masa liburan Pengucapan Syukur,
Kim bersama istrinya, Kati, dan kedua anak perempuan mereka, Sabine
dan Penelope, masing-masing berusia 9 bulan dan 4 tahun, pergi berlibur
ke Seattle untuk mengunjungi teman-teman mereka. Dari Seattle mereka
pergi ke arah Gold Beach, sekitar 220 km jauhnya di pesisir Oregon. Kim
dan keluarganya berhenti
di sebuah restoran di kota
Sumber: dokumen Kemdikbud
Gambar 4.2
James Kin
Roseburg di Oregon untuk
makan malam.
Setelah makan malam,
mereka kembali menyusuri
jalan raya. James Kim
mengemudikan mobil,
sementara Kati menjadi
pengamat jalan. Di tengah
perjalanan kedua suami
istri itu membuat beberapa
kesalahan yang fatal. Untuk
mencapai Gold Beach,
mereka harus mengambil
Rute 42, dengan melalui
Exit 119. Mereka tidak
melihat exit itu, melainkan
berjalan terus.
Kesalahan demi kesalahan
terjadi, sehingga akhirnya
mereka terjebak di badai salju. James dan Kati berusaha menggunakan
telepon genggam mereka, namun ternyata tidak ada sinyal di sana.
“Kami hanya menunggu, dan yakin bahwa pasti ada orang yang akan
mencari kami,” Kati menceritakan belakangan. Esok harinya, James
membuat tulisan S.O.S. di salju untuk menarik perhatian orang. Mereka
mulai kehabisan makanan. Pada hari ketiga, Kati memutuskan untuk
menyusui kedua anaknya.
46
Kelas X SMA/SMK
Pada hari ketujuh, James memutuskan untuk mengambil jalan satu-satunya
yang tersisa. Ia meninggalkan mobilnya untuk mencari pertolongan.
Sementara itu, ayah James, seorang hartawan, memberangkatkan tiga
helikopter dan sebuah tim pencari dengan 25 orang. Dua perusahaan
telepon genggam menawarkan bantuan untuk mencari keluarga Kim itu
lewat telepon genggam mereka.
Pada hari yang kesembilan, pilot helikopter, John Rachor, menemukan
mobil Kim. Ia mengirimkan pesan lewat radio, dan dalam beberapa menit
saja lebih banyak helikopter yang datang. Mereka menemukan Kati Kim
dan kedua anaknya yang menderita sengatan salju dan sangat kelaparan.
Namun mereka selamat. James tidak ditemukan.
Di mana James? Ia berusaha mencari jalan untuk menemukan permukiman
orang. Namun James salah mengambil jalan, sehingga ia malah semakin
jauh dari permukiman. Belakangan James ditemukan meninggal.
(ABC News. “‘20/20’ Exclusive: Kati Kim on Her Family’s Harrowing Ordeal”,
11 Februari 2011)
Ini adalah kisah cinta seorang ayah yang luar biasa. Ia mempertaruhkan
nyawanya sendiri untuk menemukan pertolongan bagi istri dan kedua anaknya.
Ia berusaha dengan seluruh daya dan kemampuannya, namun ia gagal dan
akhirnya malah meninggal dunia. Pelajaran apa yang dapat kamu tarik dari
kisah James Kim ini?
Catatan saya:
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
C.
Cinta Kasih: Kekuatan yang Luar Biasa
Cinta kasih adalah suatu kekuatan yang luar biasa dahsyatnya. Dalam Injil
Yohanes 3:16 dikatakan “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang
47
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Apa yang dapat kita simpulkan dari ayat ini? Allah ternyata sangat mengasihi
kita umat manusia. Untuk itulah Allah telah mengutus Yesus Kristus untuk
menyatakan kasih-Nya.
Seringkali orang mengira bahwa kedatangan Yesus adalah untuk
menjanjikan hidup kekal nanti di surga kalau kita sudah mati. Pemahaman
ini sangat keliru. Seolah-olah iman Kristen baru bisa kita rasakan manfaatnya
setelah kita meninggal kelak. Kalau demikian halnya, bagaimana dengan
kehidupan kita di masa sekarang ini? Bukankah kita pun membutuhkan kasih
Allah di masa hidup kita di dunia, sekarang ini juga?
Karena itulah, kehadiran Yesus Kristus sebagai tanda kasih Allah Bapa bagi
kita di dunia, mestinya sudah bisa kita rasakan di masa kini juga. Ketika Yesus
masih ada di dunia secara fisik sekitar 2000 tahun yang lalu, orang banyak sudah
bisa menikmati kehadiran-Nya. Yang lumpuh bisa berjalan kembali, yang buta
bisa melihat, yang mati dibangkitkan, dan mereka yang tersingkirkan dihampiri
Yesus dan Yesus menjadi sahabat mereka. Orang-orang yang dijumpai dan
disapa oleh Yesus mengalami perubahan yang dahsyat. Hidup mereka diliputi
oleh sukacita dan pengharapan baru. Mereka menyadari bahwa hidup mereka
bermakna karena Yesus.
D.
Cinta Kasih yang Mengubah dan Mendamaikan
Dr. Martin Luther King, Jr.,
adalah seorang pendeta Gereja
Baptis yang berkulit hitam
dari Amerika Serikat. Ia pernah
berkata, “Kegelapan tidak
dapat mengusir kegelapan;
ha
nya terang yang dapat
melakukannya. Kebencian tidak
dapat mengusir kebencian;
hanya cinta kasih yang dapat
melakukannya.”
King adalah seorang tokoh
pemimpin perjuangan hak-hak
sipil masyarakat kulit hitam di AS.
Ia berulang kali mendapatkan
ancaman pembunuhan. Rumah-
nya bebe rapa kali dibom. Namun
demikian, King tetap bersiteguh
dalam perjuangannya tanpa
Sumber: dokumen Kemdikbud
Gambar 4.3
Dr. Martin Luther King Jr.
48
Kelas X SMA/SMK
menggunakan kekerasan. Akhirnya King sendiri ditembak mati oleh orang
yang tidak mau mengakui bahwa orang kulit hitam pada hakikatnya sederajat
dengan orang kulit putih. Pada 4 April 1968, pada sekitar pukul 18, King
ditembak di balkon sebuah hotel di Memphis, Tennessee, AS.
Malam sebelumnya, King menyampaikan pidatonya dan ia berkata
demikian:
Lalu aku pergi ke Memphis. Dan beberapa orang mengatakan bahwa ada
ancaman, atau ada yang akan mengancam kami. Apa yang akan terjadi atas
diriku dari beberapa saudara kita kulit putih yang sakit jiwa?
Yah, aku tidak tahu apa yang akan terjadi sekarang. Kita akan menghadapi
hari-hari yang berat ke depan. Tapi itu tidak menjadi masalah bagiku sekarang.
Karena aku telah tiba di puncak gunung. Dan aku tidak peduli. Seperti setiap
orang lain, aku ingin hidup lama. Usia panjang tentu disukai orang. Tapi aku
tidak peduli akan hal itu sekarang. Aku hanya ingin melakukan kehendak Allah.
Dan Ia telah mengizinkan aku naik ke puncak gunung. Dan aku memandang
ke seberang sana. Dan aku telah melihat negeri perjanjian. Mungkin saja aku
tidak akan mencapainya bersama-sama kalian. Namun aku ingin mengatakan
kepada kalian malam ini, bahwa kita, sebagai satu bangsa, akan tiba ke negeri
perjanjian itu. Karena itu aku bahagia malam ini. Aku tidak takut akan apapun.
Aku tidak takut kepada siapapun. Mataku telah melihat Tuhan yang sedang
datang.
Apa yang dikatakan oleh King menunjukkan keberanian yang luar biasa.
King telah merasakan kasih Yesus Kristus di dalam hidupnya. Karena cinta kasih
Kristus itulah, ia pun belajar untuk mengasihi orang-orang yang membenci
dirinya. King membandingkan dirinya dengan Musa yang dibawa Allah ke
puncak gunung untuk melihat negeri perjanjian (Ulangan 34:1-4). Dengan
mata imannya, King percaya bahwa negeri perjanjian – sebuah negara yang
tidak membeda-bedakan warna kulit warga negaranya – sudah terbentang di
depan. Perjuangan bangsanya sudah hampir tiba pada tujuannya. Kita tahu itu
ketika Barrack Obama terpilih sebagai orang kulit hitam pertama yang menjadi
presiden Amerika Serikat.
Dari kata-katanya di atas, tampak bahwa King paham benar apa yang
dikatakan oleh Tuhan Yesus
44
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi
mereka yang menganiaya kamu.
45
Karena dengan demikianlah kamu menjadi
anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang
yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar
dan orang yang tidak benar.
46
Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi
49
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
(Matius 5:44-46)
Bagaimana pendapat kamu tentang pernyataan ini? Coba diskusikan
dengan teman-teman kamu. Ceritakan pengalaman kamu, apabila kamu
pernah berhasil mengalahkan kebencian dengan cinta kasih.
...............................................................................
.................................................................................
.................................................................................
E.
Cinta Kasih yang Memadamkan Api Permusuhan
Dalam Roma 12:9-21, Rasul Paulus mengajarkan apa yang dikatakan oleh
Tuhan Yesus, yaitu mengatasi kemarahan dengan kasih. Paulus mengatakan,
Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum!
Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.
Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan
dengan kebaikan (Roma 12:20-21).
Menurut kamu, apakah arti ayat-ayat di atas?
Sebuah organisasi di Kanada,
Peace it Together
, dibentuk pada Januari
2004 dengan maksud untuk mengadakan kamp selama tiga minggu untuk
remaja Palestina, Israel, dan Kanada. Kamp itu berisi kegiatan seni gabungan,
pembangunan tim dan latihan dialog, kegiatan di udara terbuka, dan berbagai
upaya kreatif untuk memungkinkan para pesertanya untuk saling bersahabat,
membangun kecakapan berkomunikasi dan cara baru dalam mendengarkan
orang lain, menantang pandangan-pandangan lama yang dianggap memang
sudah semestinya demikian (stereotip), serta membangun rasa welas kasih
terhadap “musuh” mereka. Program ini melibatkan sebuah perusahaan film dan
televisi, sebuah perusahaan yang biasa melakukan pendidikan pengembangan
dan penggunaan media di Kanada dan bisa mengajarkan orang membuat film
dalam seminggu.
Pada musim panas 2006, 10 remaja Israel, 10 remaja Palestina, dan 9 remaja
Kanada diundang untuk ikut serta dalam sebuah dialog yang intensif. Lalu
mereka dibagi-bagi dalam kelompok kecil untuk membuat film-film pendek
tentang konflik Israel-Palestina.
50
Kelas X SMA/SMK
Seorang remaja Palestina
mengisahkan kesannya demikian,
“Sebagai seorang Palestina di
Peace it Together, saya tertolong
dalam menentukan peranan saya.
Saya terus berbagi tentang film
kami, sambil terus mengisahkan
kisah-kisah kami. Sementara
saya menoleh ke belakang dan
mengenang semua ingatan yang
kami miliki, saya terheran-heran
ketika saya menemukan betapa
kami mempercayai satu sama
lain, meskipun kami menghadapi
berbagai tantangan. Semua
dukungan yang telah kami terima
setelah kembali, telah menolong visi perdamaian kami untuk semakin terbuka.
Kamp musim panas ini barulah awal. Kami semua berada di sini bersama-sama.”
Sementara itu, seorang peserta dari Israel memberikan pandangannya
sendiri, “Peace it Together adalah titik awal saya sebagai seorang aktivis. Sejak
itu, saya semakin terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang terkait dengan konflik
bangsaku. Setelah menoleh ke belakang, pilihan saya untuk ikut serta dalam
Peace it Together ternyata adalah sebuah keputusan yang sangat penting.
Peace it Together adalah langkah saya yang pertama, dan ini sebuah langkah
yang sangat penting artinya.”
Film yang dibuat oleh para peserta ini sudah diputar di lebih dari 100
lokakarya yang disaksikan oleh ribuan orang di Israel, Palestina, dan Kanada.
Lebih dari 60% penonton Israel dan Palestina mengatakan bahwa mereka ingin
mengenal lebih jauh tentang “pihak sana”, setelah menonton film-film Peace it
Together. Sementara itu, 75% penonton Kanada mengatakan bahwa film-film
itu menolong mereka untuk lebih memahami aspek-aspek dari konflik Israel-
Palestina.
Sebuah pengalaman serupa juga pernah dialami sejumlah remaja dari
Poso dan Ambon, dua daerah yang pernah dilanda konflik yang hebat belum
lama ini. Pada tahun 2009, di di SAV Puskat, Sinduharjo, Sleman, masing-
masing daerah (Maluku dan Poso) mengirimkan 20 pelajar SMA dan 5 orang
pendamping. Mereka mengadakan perkemahan dengan pola pembelajaran
aktif-partisipatif, proses belajar bersama di antara sesama peserta dan kegiatan
outbound (lintas alam). Tema kegiatan ini adalah “Belajar Bersama di Kalangan
Remaja untuk Membangun Masa Depan yang Damai di Maluku dan di Poso”.
Sumber: Souciant, http://souciant.com/2012/02/
netanyahus-new-friends/
Gambar4.4
Remaja Muslim Palestina dan Yahudi
Israel bergaul akrab-dari program Peace it Together.
51
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Perkemahan ini dimaksudkan untuk mengatasi trauma yang disebabkan
oleh konflik di kedua daerah itu, terutama di kalangan remaja yang mengalami
dan menyaksikan apa yang terjadi, bahkan juga terlibat dalam konflik tersebut.
Selain itu, peserta juga belajar tentang perkembangan dan perubahan konteks
sosial budaya di masyarakat yang memberikan dampak buruk bagi gaya hidup
para remaja. Juga mereka belajar tentang bahaya pergaulan bebas, narkotika,
HIV/AIDS, dan tawuran. Di perkemahan ini mereka diwajibkan untuk saling
menghormati, saling menghargai, dan saling berinteraksi. Peserta juga untuk
belajar membangun rasa percaya diri dan percaya kepada orang lain demi
membangun dan mengembangkan masa depan bersama mereka yang lebih
baik dengan jujur dan tanggung jawab.
Perkemahan remaja antariman yang dilaksanakan oleh Interfidei bekerja
sama dengan Kedutaan Selandia Baru di Indonesia dan PTD/UNDP Maluku
dan Poso. Pengalaman ini menarik, bukan? Cinta kasih, saling pengertian,
dialog, kesediaan untuk mendengar, menolong pihak-pihak yang bertikai dan
berkonflik untuk saling mengerti dan kemudian memadamkan api permusuhan
dan kebencian.
Diskusi
1.
Ceritakan pengalaman kamu yang terindah ketika merasakan cinta kasih
seseorang – ayah, ibu, kakek, nenek?
2.
Adakah pengalaman cinta kasih kamu yang mengubah jalan hidupmu?
Kalau ada, coba ceritakan kepada teman-teman kamu.
3.
Dr. Martin Luther King, Jr., mengatakan, “Kegelapan tidak dapat mengusir
kegelapan; hanya terang yang dapat melakukannya. Kebencian tidak dapat
mengusir kebencian; hanya cinta kasih yang dapat melakukannya.” Apakah
kamu setuju dengan kata-katanya ini? Kalau ya, mengapa? Kalau tidak, coba
jelaskan alasanmu!
4.
Ada banyak orang yang tidak suka terhadap orang yang berbuat kebaikan.
Coba berikan contoh-contohnya. Jelaskan pula bagaimana mereka
yang diperlakukan dengan kejahatan itu membalasnya. Apakah dengan
kekerasan atau tanpa menggunakan kekerasan? Menurut kamu, manakah
yang paling cocok dengan ajaran Yesus Kristus?
5.
Menurut kamu, kelompok orang manakah yang paling sulit kamu atau
remaja gereja kamu kasihi? Mengapa demikian?
6.
Berdasarkan jawaban di atas, susunlah sebuah langkah-langkah kegiatan
untuk menunjukkan bagaimana kamu bisa mengasihi orang atau kelompok
yang selama ini kamu rasakan paling sulit untuk dikasihi.
52
Kelas X SMA/SMK
F. Rangkuman
Cinta kasih adalah kekuatan yang sangat dahsyat. Karena itu tidak
mengherankan apabila ternyata begitu banyak agama di dunia justru
mengajarkan manusia untuk saling mencintai dan mengasihi. Sayangnya
banyak orang yang tidak memahaminya, dan karena itu seringkali lebih suka
mengambil jalan pintas untuk menghasilkan perubahan, misalnya dengan
kekerasan. Dalam pelajaran ini kita belajar bahwa cinta kasih, kesediaan untuk
berkorban, pengampunan, justru bisa memadamkan api kebencian dan
permusuhan. Sebagai remaja kita perlu belajar bagaimana mengembangkan
cinta kasih di dalam hidup kita sehari-hari dan menunjukkannya bahkan
kepada orang-orang yang memusuhi dan membenci kita.
G. Penutup
Doa Perdamaian Fransiskus dari Asisi
Tuhan,
Jadikanlah aku pembawa damai,
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih,
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan,
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan,
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian,
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran,
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku sumber kegembiraan,
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang,
Tuhan semoga aku ingin menghibur daripada dihibur,
memahami daripada dipahami,
mencintai daripada dicintai,
sebab
dengan memberi aku menerima,
dengan mengampuni aku diampuni,
dengan mati suci aku bangkit lagi,
untuk hidup selama-lamanya.
Amin.